-   Tujuan Pengenalan
Tujuan dari pengenalan alat-alat
kimia ini adalah untuk mengetahui apa saja alat-alat yang digunakan di dalam
laboratorium kimia.
-   Alat
Dan Bahan
Ø  Erlenmeyer
Ø  Labu
destilasi
Ø  Gelas Beaker
Ø  Corong gelas
Ø  Corong
bucher
Ø  Buret
Ø  Corong pisah
Ø  Labu
ukur
Ø  Gelas
ukur
Ø  Pipet
ukur
Ø  Pipet volume atau
pipet gondok atau volumetrik
Ø  Pipet tetes
Ø  Tabung reaksi
Ø  Gelas
alroji
Ø  Kaki
tiga
Ø  Rak
tabung reaksi
Ø  Penjepit
Ø  Evaporating
dish
Ø  Mortal
dan pastle
Ø  Pemanas
spritus.
-   Tinjauan
Teori
Metode ilmiah lebih dari hanya sekedar pernyataan resmi dan
langkah-langkah yang selalu kita lakukan untuk memecahkan masalah secara logis.
Perhatikan misalnya, bagaimana montir mobil berusaha memperbaiki mobil yang
tidak mau hidup mesinnya bila distater. Mula-mula, penyebab yang jelas dari
masalah ini akan dilokalisir dengan cara mengamati hasil dari satu atau
beberapa percobaan. Selanjutnya bagian/alat yang diperkirakan penyebabnya
diganti atau dibetulkan dan kemudian di coba lagi menghidupkan mesin mobil
tersebut. Bila montir tersebut tepat memperkirakan penyebab masalah tersebut,
mka perkerjaan ini selesai. Jika tidak, maka dilakukan percobaan lainnya,
kemudian mengganti dan membetulkannya lagi sampai akhirnya mobil tersebut dapat
berjalan kembali. (Braddy, 1995: 2).
Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan,
kita juga akan melaksanakan kita juga akan melaksanakan langkah-langkah yang
hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu dapat
disebut penelitian dan observasi. Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang
dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat diteliti dalam keadaan
terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau diiru kembali
(Braddy, 1999: 5).
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari
pengajaran sains ini. Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang
melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains
bergerak melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang
memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik
awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik
laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran
sains sebagai produk ini (Wahyudi, 2011).
Pengajaran metode sains melalui metode praktik laboratorium
dapat berperan sebagai (Wahyudi, 2011):
1.      Untuk memberikan realitas
yang lebih nyata dan tiga dimensi daripada sekedar penjelasan tertulis.
2.        Persamaan matematik atau diagram seperti
yang ada di buku teks
3.       Untuk memberkan bayangan realitas yang memang
butuh penjelasan untuk melath  penggunaan
alat-alat laboratorium beserta teknik-teknik penggunaannya.
4.     
Untuk menguji atau mengkonfirmasi perkiraan-perkiraan teori-teori ilmiah.
-  Hasil
Pengamatan
| 
Alat  | 
Fungsi | 
| 
Erlenmeyer
   | 
Tempat
  membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan. | 
| 
Labu
  destilasi | 
Untuk
  destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah
  lubang sebagai tempat termometer. | 
| 
Gelas
  Beaker | 
Tempat
  untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun
  jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar. | 
| 
Corong
  gelas | 
Cprpng
  dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan
  corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah
  larutan ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses
  penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas. | 
| 
Corong
  bucher | 
Menyaring
  larutan dengan dengan bantuan pompa vakum. | 
| 
Buret | 
Digunakan
  untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut
  volume suatu larutan. | 
| 
Corong
  pisah | 
Untuk
  memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa
  jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi. | 
| 
Labu ukur
  leher panjang  | 
Untuk
  membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.  | 
| 
Gelas ukur | 
Untuk
  mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas
  ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan
  ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume. | 
| 
Pipet ukur | 
Untuk
  mengukur volume larutan | 
| 
Pipet volume atau
  pipet gondok atau volumetrik | 
Digunakan untuk
  mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera
  pada bagian pada bagian yang menggembung. | 
| 
Pipet tetes | 
Untuk
  meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil. | 
| 
Tabung reaksi | 
Untuk
  mereaksikan dua atau lebih zat. | 
| 
Gelas arloji | 
1. Sebagai
  penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia 
2. Untuk
  menimbang bahan-bahan kimia 
3. Untuk
  mengeringkan suatu bahan dalam desikator. | 
| 
Kaki tiga | 
Kaki tiga
  sebagai penyangga pembakar spirtus. | 
| 
Rak tabung reaksi | 
Tempat
  tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang
  membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang
  menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi
  keamanan diri sendiri maupun orang lain. | 
| 
penjepit | 
Untuk
  menjepit tabung reaksi. | 
| 
Evaporating dish | 
Digunakan
  sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah
  menguap. | 
| 
mortal dan pastle | 
Menghaluskan
  zat yang masing bersifat padat/kristal. | 
| 
Pemanas spiritus | 
Untuk membakar
  zat atau memmanaskan larutan. | 
-   Pembahsan
Tujuan
diadakannya laboratorium ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan
memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang ada
dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung lagi di
laboratorium.
Dalam
percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat seperti pembakar
spiritus, kaki tiga, gelas beker, tabung reaksi, labu didih, penjepit, labu
ukur, labu erlenmeyer, pipet gondok, gelas beker, buret, erlenmeyer dan corong.
Saat praktikum, baik sebelum atau
sesudahnya, semua alat yang digunakan mesti dicuci. Ini bertujuan agar alat
tetap steril sehingga menunjukkan hasil kerja yang maksimal. Cara mencucinya
adalah dicuci dengan sabun, kemudian diguyur dengan air kran hingga bersih,
dibilas dengan akuades dan dikeringkan dengan lap dan tisu.
Dilaboratorium, bahan-bahan kimia
tertentu mesti disimpan dalam botol gelap untuk menghindari bereaksinya bahan
ketika terkena cahaya, contohnya adalah hidrogen peroksida. Tetapi, jika suatu
bahan tidak sensitif dengan cahaya maka dapat disimpan dalam botol terang,
misalnya H2SO4.
v  Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di
tarik kesimpulan bahwa:
1.      Setiap kali melakukan praktikum kita
harus mengenal dan memahami cara penggunaan alat yang dipakai saat praktikum.
2.      Alat-alat yang sudah dipakai ataupun
akan di pakai sebaiknya dicuci hingga bersih.
3.      Bahan kimia tertentu yang sensitif
terhadap cahaya sebaiknya disimpan didalam tabung gelap dan bahan kimia yang
tidak sensitif terhadap cahaya dapat disimpan di dalam tabug terang.
v  Daftar
pustaka
Brady,
James E. 1994. “Kimia Universitas Edisi Kelima”. Jilid Pertama. Penerbit
Erlangga: Jakarta.
Day, R.A.
Jr and, A. L. Underwood. 1998. “Analisis Kimia Kualitatif”. Edisi Revisi
Terjemahan. R.Soendoro dkk. Erlangga: Jakarta.
Vogel.
1990. “Buku Teks Analisis Organik dan Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro
Revisi G. Svehla Terjemahan Ir. L. Setrono dan Dr. A. Haelyana Pudjaatmaka”. PT
Kalman Media Pustaka: Jakarta.
Wahyudi,
Adi Ribut. 2011. “Pengajaran Sains di Laboratorium”.
https//gudangilmu23.blogspot.com




















 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar